PENTINGNYA MENINGKATKAN BUDI
PEKERTI ANAK DALAM PROSES BELJAR MENGAJAR
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di era global
saat ini patut dicermati. Sebab kemajuan tersebut tidak hanya mendatangkan
kemanfaatan bagi kehidupan manusia, tetapi juga membawa dampak negatif bagi
manusia itu sendiri. Seperti misalnya kemajuan teknologi informasi, disamping
bermanfaat mengakses informasi dengan cepat dalam waktu singkat, juga dapat
memberi peluang dan mendorong seseorang untuk melakukan tindakan – tindakan
kejahatan. Seseorang dengan mudah membuat janji atau merencanakan sesuatu
melalui percakapan HP atau melalui SMS. Begitu pula halnya anak – anak dan
remaja, melalui berbagai media dengan mudahnya terangsang pola hidup konsumerisme yang
berlebihan hingga terjerumus ke pola hidup hedonisme, yakni hidup dengan memikirkan kepuasan dan
kenikmatan semata – mata tanpa memikirkan kepuasan dan kenikmatan semata – mata
tanpa memikirkan akibat selanjutnya. Dan pola hidup remaja seperti itu tentunya
akan menimbulkan masalah–masalah sosial di masyarakat. Buktinya di era globalisasi saat ini telah terjadi kemerosotan
nilai-nilai budi pekerti pada anak bangsa. Perkembangan IPTEK yang tidak dilandasi
sikap cerdas dalam mengunaka2nnya akan berdampak pada karakter, budaya serta
kepribadian bangsa Indonesia khususnya anak-anak sekolah terutama anak SD.
Tayangan Televisi, Playstation dan internet telah mempengaruhi pola
pikir dan perilaku anak, sehingga anak cenderung meniru apa yang dilihatnya.
Hal ini mengakibatkan rusaknya masa depan anak dan juga melunturkan nilai-nilai
budaya bangsa Indonesia. Guru dapat dikatakan sebagai sarana atau perantara untuk menanamkan budi pekerti
siswa disekolah, yang dituntut untuk mau dan mampu menyebarkan nilai-nilai budi
pekerti luhur kepada semua siswanya .
Pendidikan budi pekerti saat ini, diperjelas
keberadaannya yaitu dengan :
a.
Pendidikan
budi pekerti harus berdampak positif terhadap
sikap dan perilaku peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.
b.
Penerapan
pelajaran budi pekerti dilakukan melalui keteladanan pembiasaan, pengondisian
lingkungan dan kegiatan spotan maupun terprogram.
c.
Pengembangan
nilai-nilai budi pekerti sesuai dengan peserta didik dan perkembangan
masyarakat.
Pada
dasarnya pembelajaran budi pekerti ini berbarengan dengan proses belajar
mengajar di sekolahan, hanya saja perlu pendampingan orang tua untuk aplikasi
kesehariannya. Hal ini penting untuk melihat sejauh mana proses pembelajaran
tersebut berpengaruh pada anak.
- Rumusan Masalah
1. Mengapa anak
memerlukan pendidikan budi pekerti?
1)
Apa yang dimaksud dengan Budi pekerti ?
2)
Apa tujuan dari pendidikan budi pekerti ?
3)
Apa saja prinsip-prinsip budi pekerti?
4)
Apa fungsi budi pekerti bagi anak?
5)
Harus dimulai dari manakah mengajarkan budi pekerti pada anak?
6)
Nilai-nilai budi pekerti apa sajakah yang dapat dikembangkan?
C.
Tujuan
1.
Agar anak dapat mengetahui makna dari budi pekerti
2.
Agar anak dapat mengetahui tujuan dari pendidikan budi pekerti
3.
Agar anak dapat mengetahui prinsip-prinsip budi pekeri
4.
Agar anak dapat mengetahui fungsi dari budi pekerti
- Manfaat
1.
Agar terciptanya budi pekerti yang luhur pada anak
2.
Agar anak dapat merealisasikan pememahaman tujuan pendidikan budi pekerti
3.
Untuk mengetahui fungsi dari adanya pendidikan budi pekerti
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Budi Pekerti
Kebersihan adalah
upaya manusia untuk memelihara diri dan lingkungan dari segala yang kotor dan
keji dalam rangka mewujudkan dan melestarikan kehidupan yang sehat dan nyaman.
Kebersihan merupakan syarat bagi terwujudnya kesehatan dan sehat adalah salah
satu faktor yang dapat memberikan kebahagiaan. Sebaliknya, kotor tidak hanya
merusak keindahan tetapi, juga menyebabkan timbulnya berbagai penyakit.
kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk diantaranya debu, sampah, dan bau.
kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk diantaranya debu, sampah, dan bau.
Menurut
Louis Pasteur (dalam Zainal, 2012) Kebersihan adalah salah satu dan diri dari
keadaan higienis yang baik. Manusia perlu menjaga keberihan lingkungan dan diri
agar sehat, tidak bau dan sebagainya.
B. Tujuan Pendidikan Budi Pekerti
Kebersihan
lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat bekerja, dan berbagai
sarana umum lainnya.kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan higiene
yang baik Manusia perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar
sehat tidak menyebabkan kotoran atau menularkan penyakit bagi diri sendiri
maupun orang lain karena itu kita harus pandai pandai menjaga kebersihan.
Tidak
sulit menjaga kebersihan lingkungan ada banyak macam cara untuk menjaga
kebersihan lingkungan. Jika kita tidak menjaga kebersihan
lingkungan maka lingkungan menjadi tidak sehat dan dapat mengganggu kegiatan
sehari hari juga dapat menyebabkan penyakit yang menganggu masyarakat.
Lingkungan
yang bersih menjadikan hidup lebih sehat,udara terasa sejuk, tempat tinggal
menjadi bersih dan terhindar dari segala penyakit.
Maka
dari itu kita harus selalu menjaga kebersihan lingkungan karena banyak sekali
manfaatnya untuk kehidupan.
Kegiatan yang mampu menunjukkan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan :
1.
Memungut
dan membuang sampah pada tempatnya
2.
Mengolah
sampah menjadi pupuk
3.
Menggunakan kembali barang bekas untuk dapat dimanfaatkan dalam kehidupan
sehari-hari
4.
Selalu membersihkan selokan air
5.
Memisahkan sampah kering dan sampah basah
6.
Rajin menyapu halaman rumah
7.
Mendaur ulang barang yang tidak terpakai
C. Prinsip-prisip Budi Pekerti
Orang tua harus
menjadi contoh. Anak perlu dibiasakan untuk A. Dampak dari perilaku tidak bersih
Banyak sekali dampak yang akan timbul dari perilaku hidup yang kurang
menjaga kebersihan, antara lain :
a.
efek kesehatan kita akan terganggu
Berikut ini adalah berbagai macam penyakit yang paling
sering muncul akibat kurangnya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan:
1) Disentri
Cara penularan: Buruknya fasilitas sanitasi dan
fasilitas pengolahan makanan penularan penyakit ini. Penularan terjadi terutama
dengan mengkonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi tinja dan mengandung
kista amoeba yang relatif resisten terhadap klorin.
2) Cacingan
Cara penularan: penularan terjadi paling sering di
sekitar rumah, dimana anak-anak, tanpa adanya fasilitas jamban yang kurang
layak, mencemari daerah tersebut. Tanah yang terkontaminasi telur cacing dapat
terbawa jauh karena menempel pada kaki atau alas kaki masuk ke dalam rumah,
penularan melalui debu juga dapat terjadi. Infeksi kebanyakan karena rendahnya
kesadaran berperilaku hidup bersih. Paling sering karena tidak mencuci tangan
sebelum makan dan menjamah makanan.
3) Diare
Cara penularan: penularan terjadi karena menelan
organisme yang terdapat dalam daging hewan yang tidak dimasak dengan baik, air
dan makanan yang terkontaminasi, atau susu mentah. Penggunaan papan alas
pemotong daging yang tidak bersih juga dapat menjadi penyebab penularan
penyakit ini.
4) Infeksi kulit yang disebabkan oleh
kutu dan jamur
Cara penularan: perpindahan parasit atau jamur dapat
terjadi secara kontak langsung melalui gesekan kulit. Perpindahan dari pakaian
dalam dan sprei terjadi jika barang-barang tadi terkontaminasi oleh penderita
yang belum di obati. Penggunaan barang-barang pribadi secara bergantian dapat
juga menyebabkan penularan penyakit ini.
5) Gizi buruk dan gizi lebih
Antara tahun 202-2007 terdapat sejumlah balita
menderita gizi kurang, beberapa diantaranya gizi buruk. Disamping gizi kurang,
cukup banyak balita dan anak-anak yang mengalami kekurangan vitamin A dan
anemia gizi. Disamping masalah gizi kurang, prevalensi gizi lebih meningkat
dengan tajam, terutama di perkotaan. Gizi lebih terkait dengan perubahan gaya
hidup dan sosial ekonomi. Gizi lebih merupakan salah satu risiko timbulnya
penyakit degeneratif.
b. Mengakibatkan
banjir dan dampaknya juga kepada kita sendiri.
Pembuangan
sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak
bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain.
c. Terciptanya lingkungan yang kumuh dan tidak nyaman.
Lingkungan yang kumuh dan tidak nyaman akan terjadi jika kita tidak
memiliki kepedulian untuk menjaga kebersihan lingungan. Sampah yang berserakan
disembarang tempat akan menimbulkan bau yang tidak sedap serta membuat
lingkungan sekitar menjadi kotor dan kumuh
d. Terjadinya segala jenis pencemaran
Pencemaran Udara
Sampah yang menumpuk dan tidak
segera terangkut merupakan sumber bau tidak sedap yang memberikan efek buruk
bagi daerah sensitif sekitarnya seperti permukiman, perbelanjaan, rekreasi, dan
lain-lain. Pembakaran sampah seringkali terjadi pada sumber dan lokasi
pengumpulan terutama bila terjadi penundaan proses pengangkutan sehingga
menyebabkan kapasitas tempat terlampaui. Asap yang timbul sangat potensial menimbulkan
gangguan bagi lingkungan sekitarnya.
Sarana pengangkutan yang tidak tertutup dengan baik
juga sangat berpotensi menimbulkan masalah bau di sepanjang jalur yang dilalui,
terutama akibat bercecerannya air lindi dari bak kendaraan. Proses dekomposisi
sampah di TPA secara kontinu akan berlangsung dan dalam hal ini akan dihasilkan
berbagai gas seperti CO, CO2, CH4, H2S, dan lain-lain yang secara langsung akan
mengganggu komposisi gas alamiah di udara, mendorong terjadinya pemanasan
global, disamping efek yang merugikan terhadap kesehatan manusia di sekitarnya.
Pembongkaran sampah dengan volume
yang besar dalam lokasi pengolahan berpotensi menimbulkan gangguan bau.
Disamping itu juga sangat mungkin terjadi pencemaran berupa asap bila sampah
dibakar pada instalasi yang tidak memenuhi syarat teknis. Seperti halnya
perkembangan populasi lalat, bau tak sedap di TPA juga timbul akibat penutupan
sampah yang tidak dilaksanakan dengan baik. Asap juga seringkali timbul di TPA
akibat terbakarnya tumpukan sampah baik secara sengaja maupun tidak. Produksi
gas metan yang cukup besar dalam tumpukan sampah menyebabkan api sulit
dipadamkan sehingga asap yang dihasilkan akan sangat mengganggu daerah
sekitarnya.
Pencemaran Air
Prasarana dan sarana pengumpulan
yang terbuka sangat potensial menghasilkan lindi terutama pada saat turun
hujan. Aliran lindi ke saluran atau tanah sekitarnya akan menyebabkan
terjadinya pencemaran. Instalasi pengolahan berskala besar menampung sampah
dalam jumlah yang cukup besar pula sehingga potensi lindi yang dihasilkan di
instalasi juga cukup potensial untuk menimbulkan pencemaran air dan tanah di
sekitarnya.
Lindi yang timbul di TPA sangat
mungkin mencemari lingkungan sekitarnya baik berupa rembesan dari dasar TPA
yang mencemari air tanah di bawahnya. Pada lahan yang terletak di kemiringan,
kecepatan aliran air tanah akan cukup tinggi sehingga dimungkinkan terjadi
cemaran terhadap sumur penduduk yang trerletak pada elevasi yang lebih rendah.
Pencemaran Tanah
Pembuangan sampah yang tidak dilakukan
dengan baik misalnya di lahan kosong atau TPA yang dioperasikan secara
sembarangan akan menyebabkan lahan setempat mengalami pencemaran akibat
tertumpuknya sampah organik dan mungkin juga mengandung Bahan Buangan Berbahaya
(B3). Bila hal ini terjadi maka akan diperlukan waktu yang sangat lama sampai
sampah terdegradasi atau larut dari lokasi tersebut. Selama waktu itu lahan
setempat berpotensi menimbulkan pengaruh buruk terhadap manusia dan lingkungan
sekitarnya.
3. A. Manfaat
menjaga kebersihan
Kita
harus tahu tentang manfaat menjaga kebersihan lingkungan, karena menjaga
kebersihan lingkungan sangatlah berguna untuk kita semua karena dapat
menciptakan kehidupan yang aman, bersih, sejuk dan sehat.
Manfaat
menjaga kebersihan lingkungan antara lain:
a. Terhindar
dari penyakit yang disebabkan lingkungan yang tidak sehat.
b. Lingkungan
menjadi lebih sejuk.
c. Bebas
dari polusi udara.
d. Air
menjadi lebih bersih dan aman untuk di minum.
e. Lebih
tenang dalam menjalankan aktifitas sehari hari.
Masih
banyak lagi manfaat menjaga kebersihan lingkungan, maka dari itu kita harus
menyadari akan pentingnya kebersihan lingkungan mulai dari rumah kita sendiri
misalnya rajin menyapu halaman rumah, rajin membersihkan selokan rumah kita,
membuang sampah pada tempatnya, pokoknya masih banyak lagi.
Lingkungan
akan lebih baik jika semua orang sadar dan bertanggungjawab akan kebersihan
lingkungan, karena hal itu harus ditanamkan sejak dini, di sekolah pun kita
diajarkan untuk selalu hidup bersih. Di agama islam pun kita di ajarkan untuk
selalu hidup bersih, karena kebersihan adalah sebagaian dari iman
Pentingnya menanamkan karakter budaya bersih
Budaya
bersih, sekolah sudah menanamkan seperti wajib pungut, komisaris kelas dan
tugas-tugas kebersihan lainnya. Hal penting ditanamkan pada siswa,
adalah prilaku bersih, seperti membuang sampah pada tempatnya. Oleh sebab
itu, sekolah menyediakan sarana kebersihan, seperti tong sampah, sapu,
kain pel, dan sejenisnya
Menanamkan
nilai kebersihan pada anak diharapkan sifat tersebut melekat pada diri setiap
siswa. Dengan demikian anak – anak memiliki bersih lahir batin. Sebab
lingkungan yang bersih adalah gambaran hati yang bersih, lingkungan kotor,
gambaran ketidak pedulian terhadap lingkungan. Hati yang bersih, hati yang
suci, jiwa yang tenang, mampu menciptakan kedamaian dan ketenangan.
4. A.
menciptakan lingkungan bersih dan sehat disekolah
Tentu kita
tidak mau sekolah kita menjadi kotor, kumuh, dan penuh dengan sampah. Disamping
itu, sampah yang sering kita buang dengan sembarangan dapat mencemari lingkungan
baik didalam maupun di luar kelas dan juga dapat menyebabkan suasana belajar
yang tidak nyaman. Demi terciptanya lingkungan sekolah yang bersih, sehat, dan
indah sebaiknya melakukan upaya-upaya yang bersifat mengatasi masalah tersebut,
upaya-upaya yang perlu di lakukan adalah sebagai berikut:
Guru memberi contoh bila membuang sampah selalu pada tempatnya.
Membuat tata tertib baru yang isinya tentang pemberian denda ataupun hukuman bagi setiap siswa yang membuang sampah tidak pada tempatnya.
Siswa diharapkan mempunyai kesadaran hati nuraninya sendiri untuk menjaga kebersihan sekolah.
Guru memberi contoh bila membuang sampah selalu pada tempatnya.
Membuat tata tertib baru yang isinya tentang pemberian denda ataupun hukuman bagi setiap siswa yang membuang sampah tidak pada tempatnya.
Siswa diharapkan mempunyai kesadaran hati nuraninya sendiri untuk menjaga kebersihan sekolah.
Petugas piket
pada hari itu juga harus membersihkan kelas dan lingkungan sekitar. Melarang
siswa membuang sampah tidak pada tempatnya. Melarang siswa mencorat-coret meja
atau kursi di dalam kelas atau lingkungan dan memberikan sanksi yang tegas
badgi pelanggarnya. Memberi sanksi bagi siswa yang melanggar tata tertib
kebersihan di sekolah.
B. Cara Menjaga Kebersihan Sekolah
Demi tercapainya lingkungan yang bersih dan nyaman untuk belajar kita,
perlu sekali dilakukan tindakan yang bersifat mengajak kesadaran kita untuk
menjaga kebersihan dan bersifat mengatasi masalah di atas. Tindakan-tindakan
tersebut antara lain:
1. Para siswa
di harap kan mempunyai kesadaran dari hati nuraninya untuk menjaga kebersihan
lingkungan sekolahnya.
2. petugas
piket harus membersihkan kelas serta lingkungan sekitarnya.
3. guru wajib
menegur siswa yang membuang sampah sembarangan.
4. mencatat
pada buku pelanggaran.
5. memberi
sanksi tersendiri bagi siswa yang melakukan pelanggaran terutama membuang
sampah sembarangan.
6. Memberi contoh membuang sampah pada
tempatnya
7. Memberikan nasehat apabila ditemukan
pelanggaran membuang sampah sembarangan,
8. Memberikan reward kepada petugas
piket yang rajin dan besih dalam membersihkan kelasnya
9. Membiasakan diri cuci tangan
sehingga murid juga meniru
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN :
·
Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran,
termasuk di antaranya, debu, sampah, dan bau. Di Indonesia, masalah kebersihan
selalu menjadi polemik yang berkembang. Kasus-kasus yang menyangkut masalah
kebersihan setiap tahunnya selalu meningkat.
·
Masalah kebersihan yang tidak kondusif
dikarenakan tidak sadar akah hal kebersihan. Tempat pembuangan kotoran tidak
dipergunakan dan dirawat dengan baik. Akibatnya masalah diare, penyakit kulit,
penyakit usus, penyakit pernafasan dan penyakit lain yang disebabkan air dan
udara sering menyerang golongan keluarga ekonomi lemah. Berbagai upaya
pengembangan kesehatan anak secara umum pun menjadi terhambat.
·
Kebersihan dan keasrian lingkungan
sekolah merupakan tanggung jawab bersama dari setiap warga sekolah. Peran
guru dan siswa, bahkan orang tua dan LSM sangat berperan dalam pemeliharaan dan
perwujudan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat. Dengan kondisi
sekolah yang sehat akan melahirkan siswa yang cerdas, bermutu, berwawasan
lingkungan serta mampu menerapkan sikap cinta dan peduli lingkungannya di
lingkungan sekolah maupun masyarakat
·
Salah satu yang harusnya dilakukan
pemerintah dalam menggugah kesadaran sekolah dalam menjaga kebersihan dan
kesehatan lingkungan sekolah adalah program Adiwiyata. Adiwiyata adalah salah satu program Kementerian
Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran
warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Diharapkan setiap warga
sekolah ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat dan
menghindari dampak lingkungan yang negatif.
SARAN :
Diharapkan agar kita memiliki sikap peduli terhadap
kebersihan diri, rumah, sekolah, lingkungan dan lainnya dengan menciptakan
kesadaran diri untuk hidup bersih. Dan juga di adakannya perlombaan Adiwiyata,
agar
sekolah berlomba untuk bisa memenangkan Adiwiyata Nasional sehingga Cara Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah
akan dapat terprogramkan dengan baik.
DAFTAR
PUSTAKA
Zainal Aqib. (2012). Pendidikan
Karakter di Sekolah. Bandung : Yrama Widya.
Wawan
Bastian. (2011, 18 Juni, hal 23). Membantu
Anak Mendisiplinkan Diri Sendiri. Aura.
0 komentar:
Posting Komentar