Karya Ilmiah : TIRAI PINTU DARI KARDUS BEKAS



 TIRAI PINTU DARI KARDUS BEKAS
LATAR BELAKANG
       Sampah merupakan hal kecil yang sering dilupakan , namun dapat menjadi masalah yang sangat besar apabila tidak ditangani secara serius. Dalam hal ini sampah plastik dan kertas merupakan masalah utama yang sering ditemui masyarakat. Hal ini dikarenakan plastik dan kertas merupakan benda yang paling banyak digunakan manusia dan tentunya paling banyak dibuang dan menghasilkan sampah. Saat mendengar kata sampah mungkin hal yang ada di benak kita hanyalah benda kotor dan tidak berguna. Namun anggapan seperti itu tidak selalu benar. Sampah juga dapat dimanfaatkan untuk menjadi barang yang bernilai jual dan menguntungkan. Salah satunya adalah sampah kardus.

        Saat ini kardus sudah menjadi suatu kebutuhan penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap hari pasti kita membutuhkan kardus untuk menyimpan sesuatu dalam jumlah banyak, ataupun sebagai pembungkus barang pengepakan. Dari aktivitas tersebut, tentu saja ada yang tidak terpakai yang akhirnya menjadi sampah. Sepertinya, sampah kardus ini memang terlihat tidak terlalu menimbulkan masalah terhadap lingkungan. Akan tetapi sampah ini seringkali kita temukan di rumah, perkantoran, percetakan, dan sekolah. Oleh karena itu, jelas terlihat bahwa yang namanya sampah pasti menimbulkan masalah yang dapat mangganggu kebersihan dan keindahan lingkungan karena berserakan dimana-mana.
        Padahal, sesungguhnya sampah kardus tersebuat masih dapat dimanfaatkan kembali dengan cara di daur ulang menjadi kardus layak pakai yang memiliki nilai seni. Bahkan, dari hasil pengolahan kardus daur ulang tersebut dapat dibuat sesuatu benda baru yang tentunya memiliki nilai seni, seperti : tempat foto, tempat pensil, dan aneka kreasi lainnya yang dapat dibuat sesuai dengan kreativitas seseorang. sandal, tas, topi, tempat pensil, dan miniatur saja. Selain itu kardus dapat diolah menjadi tirai pintu dengan dihiasi sedemikian rupa.
        Usaha ini sangat menarik karena dapat menciptakan sesuatu benda baru yang bermanfaat tentunya dengan modal yang tidak terlalu besar karena bahan baku utamanya adalah sampah kardus. Selain itu, dengan usaha ini berarti kita telah membantu pemerintah untuk mengurangi volume sampah yang ada. Bahkan dengan pengolahan yang sederhana dan dikombinasikan dengan sampah alami dilingkungan sekitar kita maka aneka benda baru dapat bermanfaat dengan penampilan baru yang kaya akan nuansa alami. Atas ide tersebut, penulis berusaha membuat suatu bentuk baru diantaranya tirai pintu dari bahan kardus yang dihiasi dengan sedemikian rupa dengan dedaunan dan biji-bijian kering
        Dalam pengolahan kardus bekas, bahan-bahan yang bisa di gunakan ada dua jenis yaitu dari limbah kardus dan dedaunan kering. yang dapat di olah atau didaur ulang menjadi tirai pintu yang cantik. Di dalam proses pembuatan tirai pintu kardus ini, pertama-tama yang harus dilakukan adalah limbah kardus tadi di potong kecil-kecil kemudian dibuat pola sesuai bentuk yang diinginkan, baru  kemudian di gunting dengsn rapi. Setelah semua pola jadi, proses selanjutnya adalah menempelkan dedaunan kering maupun biji-bijian kering hingga menjadi hiasan yang menarik dan cantik. Setelah itu siapkan pita kain kecil berukuran setengah cm. pola hiasan tadi kemudian di masukan pita hingga terjuntai kebawah. Susunan dengan sedemikian rupa dengan gaya susunan sesuai selera. Apabila semua juntai pita itu jadi, selipkan juntaian tadi kedalam lubang bambu-bambu sebagai batang tirai tersebut.

RUMUSAN MASALAH
               Dari latar belakang yang telah kami uraikan di atas, maka masalah yang      akan dibahas antara lain :
1.    Apa yang di maksud dengan daur ulang ?
2.    Apa saja manfaat sampah kardus ?
3.    Bagaimana cara pembuatan tirai pintu dari kardus bekas?


TUJUAN PENELITIAN
·           Untuk menjelaskan pengertian daur ulang sampah
·           Untuk mengetahui Manfaat Sampah Kardus
·           Untuk mengetahui cara- cara pembuatan produk daur ulang sampah kardus
·           Untuk menciptakan hasil karya yang memiliki nilai ekonomis

TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian sampah
             Sampah adalah material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya. Dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi, karena dalam kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya.
Jenis-jenis sampah
a)                       Berdasarkan sumbernya
1.             Sampah alam
2.             Sampah manusia
3.             Sampah konsumsi
4.             Sampah nuklir
5.             Sampah industri
6.             Sampah pertambangan

b)                       Berdasarkan sifatnya

1.             Sampah organik - dapat diurai (degradable)
Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos
2.             Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable)
Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton;

c)                       Berdasarkan bentuknya

        Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi dan dibuang. Menurut bentuknya sampah dapat dibagi sebagai:

1.    Sampah Padat

        Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan rumah tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan sebagainya.
        Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka dapat dibagi lagi menjadi:
1.    Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna   oleh proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan perkebunan.
2.    Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Dapat dibagi lagi menjadi:
·       Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki nilai secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.
·       Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal dan lain-lain.

2.    Sampah Cair

       Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.
·       Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung patogen yang berbahaya.
·       Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.
        Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.
3.    Sampah alam
        Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan pemukiman.

4.    Sampah manusia

        Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit yang disebabkan virus dan bakteri. Salah satu perkembangan utama pada dialektika manusia adalah pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang higienis dan sanitasi. Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing). Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistem urinoir tanpa air.

5.    Sampah Konsumsi

        Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah sampah yang umum dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.

6.    Limbah radioaktif

        Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidupdan juga manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas tempat-tempat yang dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar laut (walau jarang namun kadang masih
dilakukan).


Daur ulang sampah kardus
        Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru.
        Proses daur ulang harus menghasilkan barang yang mirip dengan barang aslinya dengan material yang sama, contohnya kardus bekas harus menjadi kerajinan kardus dengan kualitas yang mirip. Produk dari daur ulang sampah kardus digunakan untuk membuat kerajinan tangan seperti kartu ucapan, pelapis permukaan boks karton, tas, kap lampu dan lainnya. Pada karya tulis ini membahas tentang pengelolaan sampah kardus menjadi tirai pintu.
        Dalam pengolahan kardus bekas, bahan-bahan yang bisa di gunakan ada dua jenis yaitu dari limbah kardus dan dedaunan kering. yang dapat di olah atau didaur ulang menjadi tirai pintu yang cantik. Di dalam proses pembuatan tirai pintu kardus ini, pertama-tama yang harus dilakukan adalah limbah kardus tadi di potong kecil-kecil kemudian dibuat pola sesuai bentuk yang diinginkan, baru  kemudian di gunting dengsn rapi. Setelah semua pola jadi, proses selanjutnya adalah menempelkan dedaunan kering maupun biji-bijian kering hingga menjadi hiasan yang menarik dan cantik. Setelah itu siapkan pita kain kecil berukuran setengah cm. pola hiasan tadi kemudian di masukan pita hingga terjuntai kebawah. Susunan dengan sedemikian rupa dengan gaya susunan sesuai selera. Apabila semua juntai pita itu jadi, selipkan juntaian tadi kedalam lubang bambu-bambu sebagai batang tirai tersebut.
http://www.alpensteel.com/article/56-110-energi-sampah--pltsa/2583--teknologi-tepat-guna-dari-sampah.html
        
Di dalam proses pembuatan tirai pintu kardus ini, pertama-tama yang harus dilakukan adalah limbah kardus tadi di potong kecil-kecil kemudian dibuat pola sesuai bentuk yang diinginkan, baru  kemudian di gunting dengsn rapi. Setelah semua pola jadi, proses selanjutnya adalah menempelkan dedaunan kering maupun biji-bijian kering hingga menjadi hiasan yang menarik dan cantik. Setelah itu siapkan pita kain kecil berukuran setengah cm. pola hiasan tadi kemudian di masukan pita hingga terjuntai kebawah. Susunan dengan sedemikian rupa dengan gaya susunan sesuai selera. Apabila semua juntai pita itu jadi, selipkan juntaian tadi kedalam lubang bambu-bambu sebagai batang tirai tersebut. 



DAFTAR PUSTAKA

   Di akses 11 agustus 2011

Di akses 11 agustus 2011

Di akses 11 agustus 2011
  
Di akses 11 agustus 2011

European Environmental Agency, 2005/01/05. Sektor-sektor yang menghasilkan sampah negara-negara EEA 1992-1997, URI ybs.

Di akses 11 agustus 2011



0 komentar:

Posting Komentar


up